Senin, 10 Maret 2014

persahabatan


Sebuah kepopuleran bisa mengubah segalanya, termasuk kepribadian seseorang. Termasuk Tasya... Nama Tasya tiba-tiba saja menjadi bahan perbincangan publik. Televisi, radio, media cetak dan internet yang diwarnai berita tentangnya. Seorang wanita berbakat yang mempunyai keaktifan dalam bermain sinetron dan juga bernyanyi , Semenjak Tasya mengikuti audisi pencarian penyanyi yang diadakan sebuah label rekaman, dari situlah semua berawal.Tasya  terpilih untuk menyanyikan sebuah single baru, dan lambat laun namanya mulai dikenal publik. Lagu dan suaranya pun banyak disukai. Dan dalam waktu sekejap saja popularitasnya melesat . Tawaran menyanyi dalam acara-acara musik mengalir deras padanya. Ia selalu sibuk bahkan kuliahnya juga terbengkalai. dinda mengemasi buku-buku di hadapannya. Langit tampak gelap, Perpustakaan sebentar lagi juga akan tutup. Gadis itu berangsur mengembalikan buku-buku ke dalam raknya semula. Dengan langkah ringan ia keluar dari perpustakaan lantas menuju kearah halte tak jauh dari tempat itu. Matanya menatap ke langit . Ke arah segerombolan awan berwarna pekat, yang sebentar lagi akan jatuh menjadi butiran-butiran hujan. Ia harus segera pulang sebelum hujan benar-benar turun dan membasahi tubuhnya. Namun mendadak ia teringat akan Tasya. Biasanya ia dan  Tasya selalu pulang bersama, Menaiki bus yang sesak dan dipenuhi dengan berbagai macam aroma. Tapi sama sekali tak mengurangi keceriaan dan semangat dalam diri mereka. Dinda rindu saat-saat seperti itu. Ia rindu padaTasya. Sekian tahun bersahabat dengan Tasya, sekalipun mereka tak terpisahkan. Mereka selalu pergi berdua dan menghabiskan waktu bersama-sama. Dan Dinda merasa sangat kehilangan sosok Tasya semenjak ia menjadi populer. Tapi Dinda juga ikut andil dalam masalah itu. Dinda sendiri yang memaksa Tasya untuk ikut audisi meski cewek itu sudah menolak. Dinda menelan ludah. Titik gerimis mulai berjatuhan, padahal bus yang ia tunggu belum juga muncul.... Kini Tasya mulai jauh darinya. Jadwal pentas dan wawancara yang padat membuat Tasya tak punya waktu lagi untuk Dinda. Bahkan cewek itu juga jarang membalas SMS Dinda, meski itu hanya sebuah pesan singkat "selamat malam". Dengan kepopuleran namanya pasti banyak gadis yang menyukai Tasya. Dan jika Tasya mau ia bisa mendapatkan lelaki manapun yang ia suka. Tasya menjadi sombong akan segala yang dia miliki sekarang , dan suatu ketika dia terjatuh dan karirnya pun turun drastis ia baru ingat akan sosok sahabatnya"Dinda" yang selalu ia abaikan disaat karirnya melonjak , Tasya pun menemui Dinda dan menyesali atas semua perlakuan sombong yang pernah dilakukannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar